Selain guna menjaga kebugaran tubuh, olah raga merupakan salah satu sarana relaksasi bagi warga ibukota. Setelah lelah beraktivitas selama seminggu penuh, banyak warga yang mengisi hari libur akhir pekan dengan kegiatan penyegaran jasmani. Disamping memenuhi pusat kebugaran, ada sebagian warga yang melakukan olah raga kecil di lokasi yang secara tidak langsung disepakati sebagai tempat olah raga akhir minggu, kita sebut saja demikian. Sebagai contoh lokasi seputaran Monas atau lingkungan Gelora Bung Karno. Tetapi tahukan Anda bahwa di wilayah Cengkareng pun juga ada tempat olah raga dadakan serupa?
Lokasi yang kami sebut di atas adalah wilayah di dalam Kompleks Daan Mogot Baru yang lazim dikenal sebagai Mal Daan Mogot atau Mal Matahari. Coba Anda kunjungi area di seputaran Jalan Kintamani Raya - Jalan Gilimanuk - Jalan Tanah Lot dan Jalan Tampak Siring di hari Minggu pagi. Kumpulan jalan-jalan yang seolah membentuk segi empat itu mendadak menjadi jogging track. Beberapa warga kompak menyambangi area itu untuk berlari-lari kecil, jalan santai atau ada juga yang bermain sepakbola di tanah kosong pada bagian tengahnya. Usia mereka pun amat beragam, dari ABG yang mengajak teman-temannya, pasangan remaja sampai ke keluarga lengkap dari kakek-nenek sampai cucu.
Memang ruang publik terbuka di Jakarta ini sama-sama kita akui sedikit sekali, terlebih tempat yang dikhususkan untuk olah raga di akhir pekan. Mungkin inilah salah satu sebab munculnya fenomena tadi, warga kompak merubah area terbuka yang dianggap masih berudara segar untuk jadi “Istora Senayan” dadakan.
Kembali ke area Daan Mogot Baru, “konsentrasi massa” jelas terlihat di Jalan Kintamani Raya yang persis terletak di depan RSIA Hermina dan Jalan Tanah Lot yaitu sisi jalan bagian belakang Mal Matahari. Kedua jalan ini dihubungkan oleh sebuah jalan kecil hingga mereka yang berada di Jalan Kintamani Raya dapat dengan mudah pindah ke Jalan Tanah Lot, demikian juga sebaliknya.
Pada Jalan Kintamani Raya banyak terlihat mereka yang jogging dan jalan santai. Deretan kendaraan roda empat yang pemiliknya sedang berolah raga parkir pada kedua sisi jalan ini. Selain itu juga nampak penjual makanan dan minuman bagi mereka yang keroncongan atau haus.
Situasi yang berbeda akan kita temui sepanjang Jalan Tanah Lot, disini selain melakukan olah raga ringan banyak juga warga yang tengah beristirahat. Tetapi jangan Anda bayangkan mereka yang beristirahat itu adalah duduk dan meluruskan kaki, istirahat yang kami maksud disini adalah belanja dan window shopping. Belanja? Ya, belanja! Rupanya di pelosok Jakarta manapun berlaku “hukum” dimana ada kumpulan banyak orang akan ada banyak juga pedagang.
Barang-barang yang dijual pun amat beragam, dari makanan, minuman, pakaian, sepatu, sandal, aksesoris, perlengkapan handphone, mainan, buku sampai pada tukang obat yang dilengkapi sound system besar sedang melakukan atraksi atau pertunjukan “aneh-aneh”. Tempat mereka menggelar dagangan pun macam-macam, dari yang merubah fungsi mobilnya menjadi kios dadakan, yang memang “niat” memakai mobil toko, yang mendirikan tenda sampai yang hanya menghamparkan dagangannya beralaskan terpal begitu saja di atas jalan.
Tetapi rupanya tidak hanya pedagang dadakan saja yang memanfaatkan peluang ini, Cengkareng Info juga melihat sebuah bakery terkemuka memarkir mobil tokonya dan juga berjualan. Ada juga mobil box produsen minuman isotonik yang juga berdagang produknya sekaligus melakukan aktivitas brand activating dan campaign tentang tidak berbahayanya bahan pengawet yang dipakai minuman produk mereka.
Lalu ada lagi yang menarik, sesekali nampak juga delman melintas di tengah keramaian. Apa lagi ini? Rupanya kereta yang ditarik kuda itu memang menerima carter untuk mengelilingi wilayah ini. Sasaran penumpangnya sudah pasti anak-anak yang nampak juga ditemani orang tua mereka. Dengan harga yang disepakati bersama, kita akan dibawa berkeliling keramaian tadi seakan di sebuah tempat pariwisata.
Ada lagi spot lain yang juga seru di wilayah ini. Pada area parkir belakang Mal Matahari mulai pukul 06:00 sampai 07:00 pagi, beberapa orang warga secara swadaya dan didukung oleh pengelola mal dalam penyediaan tempat serta listrik untuk sound system, mengadakan senam aerobik yang dibimbing oleh seorang instruktur dengan iringan musik. Siapapun dapat mengikuti kegiatan ini dengan hanya mengambil tempat yang tentunya tidak mengganggu ruang gerak peserta lain. Pada saatCengkareng Info meliput, ratusan warga tampak serius mengikuti gerakan senam dari sang instruktur yang berada di atas panggung setinggi 1 meter.
Dari semua tulisan di atas, sepertinya tidak salah kalau kita namakan fenomena ini sebagai “Wisata Olah Raga Pagi”, karena selain mendapat kebugaran, apa yang tersedia juga dapat dikategorikan sebagai kegiatan wisata, entah itu wisata belanja maupun wisata hiburan. Bagaimana, tertarik untuk bergabung?
Sumber : http://www.cengkareng.info