Taman Nasional Kutai terdiri dari hutan pantai, hutan kerangas, hutan rawa air tawar, hutan ulin/meranti/kapur dan hutan dipterocarpaceae campuran.
Beberapa flora yang ada di Taman Nasional Kutai antara lain Jelutung (Dyera lowii), Rengas hitam (Gluta renghas), Meranti merah/putih (Shorea spp), Keruing (Dipterocarpus spp.), Mersawa (Anisoptera sp.), Bakau (Bruguiera gymnorrhiza), Nipah (Nipha fructicans) dan sebagainya.
Memiliki keanekaragaman jenis satwa langka endemik antara lain Orang utan (Pongo pygmaeus), Owa-owa (Hylobates muellery), Kijang (Muntiacus muntjak), Beruang madu (Helarctos malayanus), Macan dahan (Neofelis nebulosa), Bekantan (Nasalis larvatus), Banteng (Bos javanicus), Badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), burung-burung dan lain-lain.
Beberapa tumbuhan yang ada di taman nasional seperti bakau (Rhizophora sp.), tancang (Bruguiera sp.), cemara laut (Casuarina equisetifolia), simpur (Dillenia sp.), meranti (Shorea sp.), benuang (Octomeles sumatrana), kapur (Dryobalanops sp.), ulin (Eusideroxylon zwageri), 3 jenis raflesia dan berbagai jenis anggrek.
Pohon ulin yang terdapat di Sangkimah memiliki tinggi bebas cabang 45 m, diameter 225 cm atau keliling batang 706 cm dan volumenya 150 m3. Pohon ini tercatat sebagai pohon tertinggi dan terbesar di Indonesia.
Disamping memiliki potensi keanekaragaman tumbuhan, taman nasional ini juga memiliki potensi keanekaragaman satwa yang tinggi, yaitu dari kelompok primata seperti orangutan (Pongo satyrus), owa kalimantan (Hylobates muelleri), bekantan (Nasalis larvatus), kera ekor panjang (Macaca fascicularis fascicularis), beruk (M. nemestrina nemestrina), dan kukang (Nyticebus coucang borneanus). Kelompok ini dapat dijumpai di Teluk Kaba, Prevab-Mentoko dan Sangkimah. Kelompok ungulata seperti banteng (Bos javanicus lowi), rusa sambar (Cervus unicolor brookei), kijang (Muntiacus muntjak pleiharicus), dan kancil (Tragulus javanicus klossi). Kelompok ini dapat dijumpai di seluruh kawasan Taman Nasional Kutai. Kelompok carnivora seperti beruang madu (Helarctos malayanus euryspilus) bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), elang laut perut putih (Haliaeetus leucogaster), pergam raja/hijau (Ducula aenea), ayam hutan (Gallus sp.), beo/tiong emas (Gracula religiosa), dan pecuk ular asia (Anhinga melanogaster melanogaster).
Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Teluk Kaba dan Muara Sangkimah. Wisata bahari dan pengamatan satwa seperti orangutan, bekantan, rusa sambar, kancil, beruang madu dan burung.
Teluk Lombok dan Muara Sungai Sangata. Wisata bahari dan pengamatan hutan bakau yang masih utuh.
Prevab Mentoko. Penelitian dan pengamatan satwa seperti beruang madu, orangutan, kancil, rusa sambar, dan babi hutan.
Goa Lobang Angin. Wisata goa.
Atraksi budaya di luar taman nasional:
Festival Erau pada bulan September di Tenggarong.
Musim kunjungan terbaik: bulan April s/d Oktober setiap tahunnya.
Cara pencapaian lokasi :
Cara pencapaian lokasi: Balikpapan - Samarinda sekitar 2,5 jam dengan kendaraan darat roda empat, kemudian dilanjutkan ke Bontang sekitar tiga jam. Bontang-Teluk Kaba dengan menggunakan speed boat sekitar 30 menit. Selain itu antara Bontang-Sanggata terdapat jalan raya membelah taman nasional.
Dinyatakan Menteri Pertanian, SK No. 736/Mentan/X/1982
luas 200.000 hektar
Ditunjuk Menteri Kehutanan, SK No.325/Kpts-II/1995
luas 198.629 hektar
Ditetapkan ----
Letak Kabupaten Kutai, Provinsi Kalimantan Timur
Temperatur udara 27° - 33° C
Curah hujan Rata-rata 1.500 mm/tahun
Ketinggian tempat 0 - 397 meter dpl
Sumber : http://www.dephut.go.id