Nakhonsithammarat, Thailand; Kota Kuno Penuh Sejarah


Nakhonsithammarat memiliki semboyan “Muengprawatthisat Prathadthongkam Chaenchamthammachad Reethatudom Keangthomsamkasat Makwatmaksin Krobsinkungpu”. Semboyan ini memiliki arti bahwa propinsi Nakhonsithammarat adalah kota yang memiliki sejarah kuno di daerah Selatan, mempunyai Vihara Pramahathad yang terbuat dari emas dan menjadi tempat yang disakralkan oleh masyarakat Nakhonsithammarat dan daerah sekitarnya. Selain itu, Nakhonisthammarat masih memiliki tempat wisata bersejarah zaman dulu yaitu Kam Pheng Muang Kao atau Benteng Muang Kao (Kam Pheng = Benteng).

Kam Pheng Muang Kao merupakan lambang kejayaan, kebesaran, ketabahan dan sejarah yang dimiliki oleh Propinsi Nakhonsithammarat. Sejarah tentang Kam Pheng Muang Kao memiliki kaitan dengan legenda Kota Nakhonsithammarat yang dibangun pada zaman Raja Prajawsrithmaamsokkarat. Raja Srithammasokkarat membangun benteng yang terbuat dari tanah dan memiliki selokan di sekitar benteng. Benteng itu bernama “Kam Pheng Muang”.

Pada tahun 1407 Masehi Somdetpraramesun, Raja Kota Krungsriayutthaya, berperang dengan Kota Lanna dan membawa orang Lanna tinggal di Nakhonsithammarat. Oleh karena itu, orang Lanna pun membawa seni patung dari Chiangmai untuk memperbaiki benteng.

Benteng Muang Kao berbentuk sederhana, namun memiliki keistimewaan tersendiri, yaitu ciri khas bentengnya dan pintu masuknya. Ciri benteng ini berbentuk persegi panjang, benteng bagian timur berdampingan dengan Vihara Mumpom, bagian barat berdekatan dengan penjara zaman dulu. Sekarang daerah di sekitar benteng telah menjadi pemukiman. Kam Pheng Muang Kao juga memiliki museum sejarah yang menceritakan pembangunan benteng ini.

Selain itu, Kam Pheng Muang Kao memiliki pintu yang dengan nama yang berbeda. Contohnya Pintu Chainue adalah pintu arah utara yang berukuran besar dan pada zaman dulu pintu ini adalah pintu untuk gajah, kuda, atau kendaraan lainnya. Kedua, Pintu Chaitai. Semula pintu ini bernama Pintu Chaisit, terletakdi bagian selatan yang berbentuk sama dengan Pintu Chainue.

Ketiga Pintu Lax, berbentuk kecil yang berada di sebelah timur benteng. Dahulu diberi nama Pintu Phe karena pintu ini adalah jalan untuk membawa orang meninggal keluar dari benteng pada zaman dulu. Keempat, Pintu Nangngam adalah pintu yang terletak di sebelah barat. Setiap pintu di Kam Pheng Muang Kao ini memiliki arti dan digunakan untuk keperluan berbeda pada zaman dulu. Namun, sekarang pintu-pintu tersebut tidak digunakan lagi.

Wisatawan yang mau mengunjungi Kam Pheng Muang Kao bisa belajar tentang sejarah Kota Nakhonsithammarat. Setelah itu, wisatawan bisa mengunjungi tempat wisata lainnya di sekitar ibu kota Nakhonsithammarat, contohnya Vihara Pramahathadworamahawihan, museum, Taman Namuang, Balai Praduhok, Kebun Binatang bernama “Tungthalad”, Monumen Veerachonthai atau bernama Phojadam, Balai Pranarai dan Balai Praeisoun. Tempat wisata tersebut terletak di Ibu Kota Nakhonsithammarat.

Selain Benteng Muang Kao Anda juga bisa mengunjungi Vihara Pramahatat Woramahawiharn yang merupakan vihara yang besar dan terkenal di Provinsi Nakhonsithammarat, Thailand. Pada zaman dahulu, vihara ini dikenal dengan nama candi Pratat yang merupakan salah satu candi terpenting di negeri gajah putih.

Asal-usul tentang riwayat vihara ini diceritakan dalam sebuah legenda. Konon, kira-kira tahun 271 Masehi, Ratu Hemmachalad dan Pangeran Pratonkuman mengunjungi Pantai Hadsaikaew untuk mengambil tulang Buddha. Sebagai tempat penyimpanan tulang Buddha tersebut, Ratu Hemmachalad kemudian membangun sebuah candi yang dinamakan Candi Pratat.

Selanjutnya, pada masa pemerintahan Raja Nakhonsithammarat, candi ini digunakan sebagai tempat peribadatan. Pada zaman Raja Jantarapanu, sekitar tahun 1247 Masehi, dibangunlah candi baru bernama Lang Ka di atas bangunan candi yang lama.

Vihara Pramahatat merupakan tempat wisata sejarah yang banyak dikunjungi wisatawan untuk memuja Buddha. Di sekitar Candi Pratat terdapat patung kecil yang disebut Puttasihing. Patung tersebut merupakan patung sakti yang dibangun di Kota Nakhonsithammarat pada tahun 1250 Masehi. Patung Praputtasihing berbentuk Buddha dengan gaya Khanomtom. Setiap bulan Febuari, di Candi Pratat diadakan upacara yang dinamakan Hepakeantat. Upacara ini diadakan dengan tujuan untuk memuja candi di mana banyak orang yang datang dengan membawa kain panjang berwarna kuning untuk menyelimuti candi.

Satu lagi upacara yang penting bagi masyarakat Kota Nakhonsithammarat adalah upacara tahunan yang diadakan setiap tanggal 13-15 April. Hari-hari penyelenggaraan upacara tahunan itu dinamakan sebagai hari Songkran sehingga upacaranya pun dikenal dengan sebutan Upacara Songkran. Dalam prosesi upacara Songkran, masyarakat datang dengan membawa patung Praputtasihing ke alun-alun Nakhonsithammarat untuk dimandikan.

Lokasi Vihara Pramahatat bisa dicapai dari Bangkok dengan menggunakan bus dari Stasiun Saitai sampai ke Stasiun di Nakhonsithammarat, dengan waktu tempuh kira-kira 8 jam. Harga tiket bus dari Bangkok ke Nakhonsithammarat adalah 800 Baht atau sekitar Rp240.000,00.

Provinsi Nakhonsitammarat memiliki kerajinan tangan khas dari perak yang dinamakan Kreang Tom Nakhon. Wisatawan bisa membeli Kreang Tom Nakhon di pasar oleh-oleh Prata.

Kreang Tom Nakhon bisa juga didapat di toko-toko di dekat Vihara Pratat, seperti toko-toko suvenir yang berlokasi di Jalan Thachang. Sedangkan hotel yang berada di dekat Vihara Pratat salah satunya adalah Hotel Twin Lotus dengan alamat di 97/8 Jalan Pattanakan-Kukwang, Muang, Nakhonsithammarat, Thailand.

sumber : perempuan.com
http://lagulamaku.blogspot.com