Wisata Arung Jeram Butuh Perhatian

INDONESIA memang kaya obyek wisata olahraga. Arung Jeram misalnya, hampir merata di semua daerah di tanah air, yang memiliki sungai. Sayangnya, wisatawan minat khusus ini tidak pernah digarapo serius, bahkan belum digali secara optimal, juga perhatian pemerintah terhadap wisata olahraga sangat kurang. Padahal potensinya sangat terbuka lebar.Salah satu wisata olahraga arung jeram yang tak pernah mendapat perhatian dari pemerintah yakni yang ada di Puncak Bogor.

Sebenarnya, arung jeram pun cukup berpotensi dikembangkan di kawasan ini, seperti aliran sungai Ciliwung yang sangat menantang. Jeram-jeram yang dilalui antara Batu Layang, Puncak, dan Depok berlevel 1 hingga 4.Lody Korua dari Arus Liar mengatakan, khususnya di jalur sungai antara Bendung Katulampa, Bogor, dan Jembatan Panus, Depok, jika dipersiapkan dengan tepat, cocok untuk rekreasi arung jeram keluarga karena rangkaian jeramnya cukup padat dan berada pada level 1 dan 2.

Selain itu, di kanan-kiri sungai, vegetasinya masih cukup rapat dan beberapa hewan, seperti biawak, ikan nila, ikan mujair, hingga ular, sering terlihat.Sayangnya, potensi wisata arung jeram di Ciliwung belum digali sepenuhnya. Hanya ada satu tempat wisata yang menawarkan wisata olahraga ini, yaitu di Taman Wisata Matahari, Puncak.

Namun, karena belum dikembangkan maksimal, wisata ini sering dihapus dari program yang ditawarkan oleh pengelola.Kalau saat ini hasrat berarung jeram masih menggebu, ada pilihan tempat untuk menyalurkannya. Tidak terlalu jauh dari Jakarta, tepatnya di Sungai Citarik, Sukabumi, Jawa Barat.

Citarik tak lagi asing bagi sebagian warga Jakarta. Obyek wisata arung jeram di kawasan ini telah dibuka sejak 15 tahun lalu.”Biasa melihat ibu-ibu berarung jeram di sini dan mereka datang membawa anak-anaknya, seluruh keluarganya. Kalau anaknya berusia 10 tahun ke atas, boleh ikut berarung jeram. Kalau usia belum cukup, bisa bermain-main saja di sekitar sini. Ada beberapa permainan lain, seperti flying fox menyeberangi sungai. Faktor keamanan, tentu amat dijaga di sini,” kata Malik, Manajer Operasional Caldera, salah satu operator di Citarik.

Selain Caldera, Arus Liar dan satu operator lain dapat membantu wisatawan mengarungi jeram Citarik. Setiap operator rata-rata menyediakan lima macam paket arung jeram, yang panjang ”lintasannya” 5 sampai 17 kilometer. Menyusur dari hulu sampai hilir sungai di dekat Pelabuhan Ratu.Waktu tempuhnya satu sampai lima jam. Harga yang harus dibayar setiap orang untuk sekali turun sungai mulai dari sekitar Rp 170.000 sampai tiga kali lipatnya.

Sebelum berarung jeram, pemandu akan menerangkan tata cara dan teknik aman menaklukkan jeram. Selain didampingi pemandu, ada satu perahu khusus berisi tim penyelamat yang mengikuti perjalanan wisatawan.

Di sepanjang perjalanan menyusur sungai terlihat kehidupan masyarakat pedesaan yang sederhana, seperti para laki-laki yang sedang memancing atau menjaring ikan, serta kincir-kincir air kecil di tepi sungai sebagai pembangkit listrik untuk kebutuhan rumah warga.Lelah berarung jeram, silakan bersantap dan menginap di Citarik. Hampir setiap operator menyediakan restoran dan penginapan berbentuk rumah panggung di tepi sungai. Setiap rumah, pondok, atau saung bisa dihuni 5 sampai 30 orang. (kmp)

Indonesia memang kaya obyek wisata olahraga. Arung Jeram misalnya, hampir merata di semua daerah di tanah air, yang memiliki sungai. Sayangnya, wisatawan minat khusus ini tidak pernah digarapo serius, bahkan belum digali secara optimal, juga perhatian pemerintah terhadap wisata olahraga sangat kurang. Padahal potensinya sangat terbuka lebar.Salah satu wisata olahraga arung jeram yang tak pernah mendapat perhatian dari pemerintah yakni yang ada di Puncak Bogor.

Sumber : http://wartamutiara.blogspot.com