Garing Renyah si Bebek Kawi

Jakarta - Sedang 'nyidam' daging bebek hari ini? Coba saja mampir ke warung bebek ini sepulang kerja nanti. Di jamin bisa bikin ketagihan. Daging bebeknya yang gurih empuk dan tak ketinggalan bumbu yang kriuk renyah jadi pendampingnya. Tapi berhati-hatilah dengan sambalnya yang nonjok abis!

Berawal dari keinginan makan malam di warung begor milik cak Topa yang berada di Pancoran, tapi ternyata tempat itu sudah tidak ada lagi. Sedikit kecewa memang, tapi akhirnya teman saya mengajak ke kawasan Fatmawati. Katanya di sana ada warung bebek yang tak kalah dengan milik cak Topa.

Bebek Kawi nama warungnya, awalnya saya pikir berupa sebuah rumah makan sederhana tapi ternyata adalah warung tenda. Berlokasi di Jl. Raya Fatmawati persis di depan angkringan nasi kucing Fatmawati yang sudah cukup tersohor. Suasana tenda tidak ramai hanya beberapa orang yang terlihat tengah asyik menikmati santap malam mereka. Langsung saja saya memilih menu makanan yang sudah disediakan di meja.

Di tempat ini hanya menyediakan menu bebek bakar atupun bebek goreng dengan pilihan jenis bebek peking ataupun bebek biasa. Kalau melihat di gambar, bebek peking tampaknya menggiurkan. Jadilah bebek peking goreng saya pesan, sedangkan teman saya memilih bebek bakar.

Harum aroma bebek yang dibakar dan digoreng langsung menguar menggelitik perut saya yang sejak tadi keroncongan. Tak berapa lama, bebek pun tersaji dihadapan. Ditaruh dalam wadah bambu beralaskan daun pisang tak ketinggalan sambal goreng dadak yang disajikan dalam sebuah cobek mungil secara terpisah.

Bebeknya berwarna kecokelatan tampak crispy, dan tidak menyerap terlalu banyak minyak. Kering di bagian luar, saat disayat daging nya benar-benar empuk langsung terlepas dari tulangnya. Bumbunya meresap sempurna hingga ke daging bagian dalam. Berbeda dengan bebek gorengnya, bebek bakarnya tercium sedikit bau sangit yang menggoda. Dengan jejak sedikit kehitaman di beberapa bagian.

Tidak terlalu berlumur bumbu, tapi cukup terasa. Selain itu bebeknya juga tidak alot dan tidak meninggalkan jejak BB si bebek yang terkadang bikin hilang selera makan. Bebek di warung tenda Bebek Kawi ini benar-benar diolah dengan sangat baik. Semakin mantap saat daging bebek dicocol kedalam sambal yang sedikit berminyak.

Mata saya langsung terbelalak saat sambal menyentuh lidah. Wuih.. benar-benar seperti kesetrum! Tampilannya tidak terlihat garnag sama sekali, tapi hati-hati kalau tak suk dengan rasa pedas bisa-bisa air mata tak berhenti menglalir saat memakannya. Kremes yang mendampingi membuat rasanya jadi semakin enak saja!

Setelah hampir selesai saya menyantapnya, saya jadi teringat dengan begor milik cak Topa. Begor Kawi ini mulai dari tampilan sampai dengan rasa mirip sekali dengan begor cak Topa. Iseng-iseng saya bertanya kepada sang penjual apakah masih ad ahubungan dengan cak Topa. Dan ternyata memang benar, pemilik Bebek Kawi ini masih ada hubungan saudara dengan cak Topa. Wah, pantas saja dari tampilan hingga rasa semuanya mirip! Harga perporsi juga relatif murah, mulai dari Rp 14.000,00 hingga Rp 18.000,00. Kalau sedang berada di kawasan Fatmawati tak ada salahnya mampir ke tempat ini.

Sumber : http://food.detik.com