MELBOURNE, KOMPAS.com — Departemen Pertahanan Australia tengah melakukan penyelidikan soal "perlombaan" meniduri teman perempuan sendiri di kapal perang HMAS Success. Menurut laporan Channel Seven, Minggu (5/7), ada klaim personel Angkatan Laut (AL) Australia kalau tingkah laku macam itu juga berbanderol duit.
"Tidur dengan kolega putri atau lesbian atau berhubungan seks di tempat asing, akan mendapatkan hadiah uang," sebut laporan itu.
HMAS Success dengan 220 awak, saat ini dikerahkan untuk latihan di Asia Tenggara. Kini kapal perang tersebut berada di Singapura.
Masih menurut laporan itu, para awak mencatat upaya mereka dalam buku yang disebut The Ledger, atau Buku Besar dan saling menantang satu sama lain untuk tidur dengan sebanyak mungkin kolega perempuan. "Poin tertinggi adalah berhubungan seks di meja biliar atau dengan lesbian," imbuh laporan tersebut.
Kendati demikian, Departemen Pertahanan tidak menyebutkan berapa awak kapal itu yang terlibat. Sementara dalam satu pernyataan kepada Seven Network, disebutkan sejumlah keprihatinan diangkat oleh para awak perempuan, dan kini keluhan itu tengah diselidiki secara resmi.
"Tuduhan apa pun yang ada belum dipastikan," kata Departemen Pertahanan. (kompas.co.id)
Sumber: http://beritajitu.com
"Tidur dengan kolega putri atau lesbian atau berhubungan seks di tempat asing, akan mendapatkan hadiah uang," sebut laporan itu.
HMAS Success dengan 220 awak, saat ini dikerahkan untuk latihan di Asia Tenggara. Kini kapal perang tersebut berada di Singapura.
Masih menurut laporan itu, para awak mencatat upaya mereka dalam buku yang disebut The Ledger, atau Buku Besar dan saling menantang satu sama lain untuk tidur dengan sebanyak mungkin kolega perempuan. "Poin tertinggi adalah berhubungan seks di meja biliar atau dengan lesbian," imbuh laporan tersebut.
Kendati demikian, Departemen Pertahanan tidak menyebutkan berapa awak kapal itu yang terlibat. Sementara dalam satu pernyataan kepada Seven Network, disebutkan sejumlah keprihatinan diangkat oleh para awak perempuan, dan kini keluhan itu tengah diselidiki secara resmi.
"Tuduhan apa pun yang ada belum dipastikan," kata Departemen Pertahanan. (kompas.co.id)
Sumber: http://beritajitu.com
