“Trend bisnis tersebut meski belum dapat dimanfaatkan oleh pengusaha lokal maupun luar daerah, secara perlahan namun pasti ceruk itu mulai terisi,” ujar Rubby.
Disebutkannya, kemunculan pusat perbelanjaan saat ini pertanda Samarinda menjadi incaran pengusaha retail lokal maupun luar daerah
”Ini trend dan saya melihat prospek ini mulai dilirik pengusaha retail dalam serta luar daerah,” kata Rubby.
Daya tarik tersebut membuktikan pusat perbelanjaan telah menjadi tempat wisata perorangan serta wisata keluarga. Ketertarikan mengunjungi pusat perbelanjaan kata dia lebih tinggi dibandingkan wisata alamiah.
Pembandingan tersebut ia akui dapat dilihat secara kasat mata tiap minggu, khususnya pada saat akhir pekan.
"Di akhir pekan pengunjung pusat perbelanjaan membludak. Coba bandingkan tempat wisata sepi, jika ada, kalah banyak dengan pusat pengunjung pusat perbelanjaan," tegasnya.
Kalah bersaing antara wisata belanja dengan wisata alamiah sebut Rubby disebabkan dua hal, pertama jumlah penduduk minim serta ketersediaan infrastruktur.
“Jika jumlah penduduk besar serta infrastruktur memadai saya yakin wisata alamiah tidak akan kalah pamor dengan wisata belanja," tandas Rubby.(hms)
Sumber : http://www.sapos.co.id
